Jangan Keburu Dibuang! Ini 7 Manfaat Minyak Jelantah

Manfaat Minyak Goreng Bekas (Jelantah). Punya sisa minyak goreng di rumah?. Jika iya, jangan buru-buru dibuang. Limbah minyak goreng yang dibuang sembarang bisa berbahaya bagi lingkungan. 

Lebih baik jika limbah minyak goreng ini dikumpulkan dalam satu wadah khusus untuk disimpan. Bukan disimpan untuk digunakan menggoreng lagi, tetapi dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, karena ternyata minyak jelantah (minyak goreng bekas) ini bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi. 


Manfaat Minyak Goreng Bekas

Ditinjau dari komposisi kimia, minyak jelantah mengandung senyawa bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan. Pemakaian minyak jelantah bisa merusak kesehatan manusia, menimbulkan kanker. Selanjutnya, mengurangi kecerdasan generasi muda.

Disamping kerugian yang bisa ditimbulkan minyak jelantah, ternyata ada manfaat dari minyak jelantah yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja itu?, simak beberapa manfaat minyak jelantah berikut :

1. Bahan Bakar Lampu Minyak

Minyak goreng bekas bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar lampu minyak (lampu sentir). Ini tentu saja sangat bermanfaat dan bisa diaplikasikan jika listrik tiba-tiba mati, sementara di rumah tidak ada alat penerang lain yang bisa diandalkan.

Cara membuatnya pun cukup sederhana. Pertama, sediakan tutup kaleng biskuit atau wadah lain yang tidak mudah bocor atau terbakar jika tersentuh api. Tuangkan minyak goreng bekas ke dalamnya. Kemudian ambil gumpalan kapas yang sudah di padatkan.

Lalu letakkan di tengah-tengah tutup kaleng biskuit tersebut. Biarkan beberapa saat hingga minyak meresap membasahi semua bagian kapas. Selanjutnya, bakar kapas tersebut dengan korek api, hingga menyala layaknya lampu minyak. 

Nah, lampu minyak berbahan bakar minyak goreng bekas siap menerangi setiap sudut rumah.

2. Bahan Tambahan Pakan Ternak

Minyak goreng bekas bisa dimanfaatkan sebagai tambahan pakan ternak, seperti unggas. Peneliti dari Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang, Ade Rakhmadi, mencoba memanfaatkan minyak jelantah atau sisa minyak sawit sebagai salah satu bahan pakan burung puyuh.

Sebelum digunakan minyak jelantah dimurnikan untuk menghindari sifat karsinogenik atau racun terhadap makhluk hidup. Dilakukan tiga tahap pemurnian yakni pemisahan Gum, netralisasi, dan pemucatan. Baru setelah itu minyak jelantah bisa digunakan sebagai campuran ke dalam ransum atau pakan puyuh.

3. Sabun 

Manfaat jelantah lainnya yaitu bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku tambahan pembuatan sabun cair. Seorang mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro, Gregorius Rio Nugroho, membuat sabun cair menggunakan minyak jelantah dan abu kulit buah kapuk randu. 

Abu kulit buah kapuk randu mengandung senyawa kalium karbonat 78,95 %, kemudian diekstrak menjadi soda qie dan dilarutkan menjadi kalium hidroksida. Minyak jelantah dan kalium hidroksida dicampur dan dipanaskan sampai 110 derajat celcius selama satu jam sebagai proses saponifikasi. Proses saponifikasi menghasilkan sabun cair dan gliserol. Gliserol antara lain bisa digunakan sebagai pelicin krim cukur.

4. Bahan Bakar Biodiesel

Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta memanfaatkan minyak goreng bekas sebagai bahan bakar biodiesel. Menurut Koordinator Kelompok Mahasiswa UII, Kharis Pratama, biodiesel dari minyak jelantah memiliki kualitas tinggi karena kandungan airnya rendah yakni kurang dari satu persen.

Setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing, mereka menemukan metode tepat dengan memanfaatkan reaksi transesterifikasi untuk mengkonversi minyak jelantah. Proses konversi dilakukan dengan cara memberikan aliran listrik (elektrolisis) ke dalam larutan minyak jelantah dengan variasi waktu tertentu. 

Elektroda atau batang logam yang digunakan untuk mengaliri listrik telah dilumuri dengan larutan khusus yang disebut kitosan gel. Reaksi transesterifikasi selama elektrolisis mengubah minyak jelantah ke dalam dua lapisan, yang berwarna coklat merupakan lapisan gliserol sedangkan lapisan atas yang berwarna kuning keruh merupakan lapisan biodiesel.

5. Campuran Cairan Pembersih Lantai

Bukan cuma sabun cair untuk cuci tangan saja, minyak jelantah bisa juga digunakan sebagai sabun pembersih lantai. Hal ini pernah dicoba oleh Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang menamai eksperimennya ini sebagai “Karbol Milan”.

Mereka mengerjakannya melalui tiga tahapan, yaitu minyak jelantah dijernihkan dahulu dan membuat cairan karbolnya. Setelah semuanya siap, lalu produknya dikemas. Sabun pembersih lantai ini mereka bagi ke dalam berbagai aroma, antara lain jeruk nipis, apel, melati, dan bougenville.

6. Pupuk Penyubur Tanaman

Seorang pakar hortikultura dari Tropiculture Australia telah bernama Chris Nathaniel mengatakan, butuh 10 tahun membuat pupuk karbon dari minyak bekas ini. Dia pilih minyak goreng yang telah dipakai untuk menggoreng ikan dan keripik kentang, untuk dipakai pupuk tanaman buah-buahan dan sayur-sayuran.

Cara memakai pupuk karbon ini cukup dengan menyemprotkan ke bagian daunnya sekitar 15 ml per liter air. Tapi, kamu dilarang semprotkan terlalu sering karena minyak jelantahnya dapat menutupi seluruh pori-pori pernapasan yang ada pada daun.

7. Aromaterapi

Sering stres? Mungkin sudah saatnya mencoba aromaterapi dari minyak jelantah. Produk yang dijual dengan nama Mijel Natural Relaxants ini dibuat oleh mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur.

Mereka melakukannya dengan menjernihkan minyak jelantah dulu agar bisa selanjutnya digunakan. Setelahnya, minyak bekas ini dicampur dengan jeli dari aroma yang berbeda-beda, misalnya kopi, cokelat, dan vanila.

Nah, ternyata manfaat minyak jelantah itu tidak sedikit dan beberapa diantaranya bisa digunakan dengan mudah untuk sehari-hari. Kalau sudah tahu manfaat minyak jelantah, maka jangan keburu langsung dibuang ya guys!. Semoga artikel manfaat minyak jelantah bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel